Virus adalah hal yang sangat menjengkelkan bagi para pengguna komputer.
Semakin lama virus makin canggih dalam memanfaatkan kelemahan sistem
operasi serta kelengahan pengguna. Hal ini makin dirasakan oleh para
pengguna sistem operasi yang memiliki sistem
keamanan yang lemah. Virus pada awalnya menular melalui media disket
dan atau melalui program yang bersifat dapat dieksekusi, kini telah
beralih menjadi mampu menular melalui media Internet dan melalui
dokumen yang sepintas lalu sepertinya tidak berbahaya. Penularannya
makin cepat dan akibat kerusakannya makin besar pula.
Satu
demi satu virus baru bermunculan, kemungkinan kerusakan baru yang
makin parah makin nyata. Bahkan di salah satu situs Internet tersedia
pula program untuk membuat virus secara online, yang dikenal Virus Generator Online (VGOL). Walau sudah begitu besar dampak yang
diakibatkannya, sayangnya tetap para pengguna cenderung tetap kurang
peduli baik dalam kehati-hatian penggunaan komputer dan belum belum
menerapkan 'good practice' dalam memanfaatkan perangkat komputasinya.
Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan ketika pengguna melakukan
pemilihan sistem operasi yang jarang sekali melakukan pertimbangan akan
kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan oleh virus ini.
Cara penanganan virus di Linux:
Selama
suatu komputer memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan komputer
lain – baik melalui perantara internet, jaringan komputer, media
flashdisk, dan lainnya – kemungkinan untuk tersusupi virus tetap ada.
Dan
dalam kenyataannya memang sudah ada beberapa virus yang hadir di
Linux, walaupun boleh dibilang hampir sebagian besar virus ini dibuat
hanya sebagai proof of concept saja, yaitu untuk membuktikan bahwa
Linux-pun bisa terkena virus. Namun dengan sistem keamanan yang jauh
lebih baik dari Windows, bisa dipastikan virus akan lebih susah untuk
hidup dan berkembang biak di Linux
Presentase perkembangan virus computer yaitu:
- Windows Family = 95%
- Unix / Linux = 2 %
- Mac OS = 1 %
- OS lain (Free BSD, IBM) = 2 %
Dari Wikipedia Ensiklopedia menyebutkan beberapa virus yang menyerang sistem operasi Linux antara lain:
Virus
adalah Virus komputer merupakan program komputer yang dapat
menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara
menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Berikut
ini contoh-contoh dari virus di linux:
- Alaeda – Virus.Linux.Alaeda
- Bad Bunny – Perl.Badbunny
- Binom – Linux/Binom
- Bliss
- Brundle
- Bukowski
- Diesel – Virus.Linux.Diesel.962
- Kagob a – Virus.Linux.Kagob.a
- Kagob b – Virus.Linux.Kagob.b
- MetaPHOR (also known as Simile)
- Nuxbee – Virus.Linux.Nuxbee.1403
- OSF.8759
- Podloso – Linux.Podloso
- Rike – Virus.Linux.Rike.1627
- RST – Virus.Linux.RST.a
- Satyr – Virus.Linux.Satyr.a
- Staog
- Vit – Virus.Linux.Vit.4096
- Winter – Virus.Linux.Winter.341
- Winux (also known as Lindose and PEElf
- ZipWorm – Virus.Linux.ZipWorm
- Virus.Linux.Bi.a/Virus.Win32.Bi.a (virus multi platform Windows dan Linux)
Worm
adalah jenis virus yang tidak menginfeksi program lainnya. Ia membuat
copy dirinya sendiri dan menginfeksi komputer lainnya (biasanya
menggunakan hubungan jaringan) tetapi tidak mengkaitkan dirinya dengan
program lainnya, akan tetapi sebuah worm dapat mengubah atau merusak
file dan program. Contoh dari worm yang terdapat di linux antara lain:
- Adm – Net-Worm.Linux.Adm
- Adore
- Cheese – Net-Worm.Linux.Cheese
- Devnull
- Kork
- Linux/Lion (Ramen)
- Mighty – Net-Worm.Linux.Mighty
- Millen – Linux.Millen.Worm
- Slapper
- SSH Bruteforce
Trojans
adalah replika atau duplikat virus. Trojan dimasukan sebagai virus
karena sifat program yang tidak diinginkan dan bekerja dengan sendirinya
pada sebuah computer. Sifat trojan adalah mengkontrol computer secara
otomatis. Misalnya computer yang dimasuki trojan email. Trojan
dimasukan dalam RATS (remote access trojans) dimana sebuah computer
dikontrol oleh program tertentu, bahkan beberapa trojan difungsikan
membuka computer agar dapat dimasuki oleh computer dan diaccess dari
jauh. Contoh dari Trojan yang terdapat di linux yaitu:
- Kaiten – Linux.Backdoor.Kaiten trojan horse
- Rexob – Linux.Backdoor.Rexob trojan
Virus
pada Linux tidak seheboh dan separah seperti yang ada dalam Windows.
Di sistem operasi Windows, virus dapat menjangkiti, merusak,
mengutak-atik bahkan merusak sistem. Tapi pada linux hanyalah sebagai
penggangu yang tidak begitu meresahkan, karena jumlah virus yang
berkembang tidak begiu banyak.
Di
lain sisi perusahaan anti virus dan media massa cenderung
membesar-besarkan masalah virus di Linux. Virus di Linux memang sudah
ada sejak dahulu kala, tetapi tidak pernah menciptakan masalah yang
besar. Dan ketika ada virus baru yang bekerja di Linux, para vendor
perangkat anti virus selalu berlomba-lomba untuk membesar-besarkan isu
ini, terlepas dari apakah virus ini berbahaya atau tidak. Itulah
sebabnya terus diadakannya revisi-revisi baru dari tiap-tiap distro
tiap tahunnya.
Virus sulit berkembang di Linux karena:
- Linux adalah sistem operasi yang didesain sejak awal untuk lingkungan multiuser. Jika dikelola dengan benar, virus bisa saja menginfeksi berkas-berkas yang dimiliki oleh seorang pengguna, tetapi akan sulit untuk menjalar ke berkas-berkas yang dimiliki oleh pengguna lain.
- Seorang pengguna tidak dapat memodifikasi berkas-berkas sistem. Ia dan program yang ia jalankan (termasuk virus) hanya dapat memodifikasi berkas-berkas yang ia miliki.
- Seorang pengguna dapat saja menginstal sebuah aplikasi pada home directory miliknya, tetapi jarang aplikasi tersebut digunakan oleh pengguna lainnya.
- Pada Linux, sulit untuk mengeksekusi program secara tidak sengaja. Virus-virus masa kini seringkali menyamarkan dirinya sebagai aplikasi, folder atau dokumen. Tetapi pada Linux, hal tersebut sulit dilakukan
- Menutup celah-celah keamanan pada Linux, misalkan pada Firewall.
- Dapat menggunakan antivirus yang compatible dengan distro linux tertentu. Misalkan pada Open Suse dapat di ekstrak antivirus avira. Melakukan scanning terhadap media yang rentang terhadap penyebaran virus, misalkan flashdisk dan disket.
- Sumber utama penyebaran virus di linux yaitu internet terutama pada attachment e-mail. Jadi waspada terhadap kiriman e-mail yang tidak dikenal, terlebih-lebih tersisip suatu file di dalamnya.
- Sebagian besar pengguna Linux tidak perlu lagi mengunduh (download) aplikasi secara manual. Kebanyakan distribusi sudah siap pakai untuk keperluan umum. Jika perlu menginstal aplikasi baru, hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan repository milik distro yang dipakai dan instalasi baru dilakukan setelah proses verifikasi yang berlangsung secara otomatis.
0 komentar:
Posting Komentar